13 Rukun Shalat - Panduan Shalat Bagian 2

13 Rukun Shalat - Panduan Shalat Bagian 2

Rukun shalat adalah unsur-unsur penting yang harus dilakukan dalam pelaksanaan shalat dalam agama Islam. Terdapat 13 rukun shalat yang harus dipenuhi agar shalat dianggap sah. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai masing-masing rukun shalat:

Berikut ini adalah Rukun Shalat yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW:

1. Niat

Rukun shalat yang pertama  adalah niat. Sebelum memulai sholat, seseorang harus memiliki niat yang tulus dan jelas di dalam hati untuk melakukan sholat yang diinginkan, baik itu  fardhu, sunnah atau sholat lainnya.

Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya segala amal perbuatan itu tergantung dari niatnya." (Muttafaqun 'Alaih)

2. Takbiratul Ihram

Rukun kedua adalah takbiratul ihram. Setelah berdiri di tempat yang tepat, takbiratul ihram dilakukan dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga sambil mengucapkan "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar). Hal ini menandakan masuknya seseorang dalam keadaan shalat.

3. Berdiri apabila sanggup

Rukun ini mengharuskan seseorang untuk berdiri tegak selama mampu melaksanakan shalat, kecuali dia terhalang oleh keterbatasan fisik.

Allah Swt. berfirman yang terjemahannya: Peliharalah segala shalat(mu) dan (peliharalah) shalat wustha (Ashar). Berdirilah karena Allah (dalam shalat-mu) dengan khusyu'." (Al-Baqarah: 238)

4. Membaca surah al-Fatihah

Rukun selanjutnya adalah membaca surat al-fatihah, sebagaimana yang disampaikan Rasulullah dalam hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari yang terjemahannya:

"Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca al-Fatihah"

5. Ruku'

Rukun ini dilakukan dengan membungkukkan badan dan posisi tangan ada di atas lutut (tangan menopang lutut) dan mengucapkan : "Subhanallah Rabbil 'azim" setidaknya tiga kali atau "Subhanakallah Humma Robbana wa bihamdika Allahummaghfirli"

6. Bangkit dari Ruku'

Setelah selesai membungkukkan badan (ruku') dengan tuma'ninah, seorang muslim harus kembali tegak berdiri dengan tenang dan mantap. Dalam posisi ini, tangan diletakkan kembali di samping badan, dan dada harus sejajar dengan punggung.

Sebagaimana sabda Rasulullah yang terjemahannya:

... kemudian bangkitlah (dari ruku') sampai kamu tegak lurus berdiri." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

7. I'tidal

I'tidal adalah salahsatu gerakan dalam shalat yang mengharuskan kita untuk tegak kembali setelah melakukan ruku'. Setelah melakukan ruku', kita harus mengangkat kepala dari posisi ruku' dengan tenang dan tegap. Dalam posisi i'tidal, tubuh harus tegak, dada sejajar dengan punggung, dan kedua tangan diletakkan di samping badan.

Posisi i'tidal ini menjadi persiapan untuk melanjutkan gerakan-gerakan shalat berikutnya seperti sujud, duduk di antara dua sujud, dan sebagainya. I'tidal adalah saat dimana tubuh kembali ke posisi tegak setelah melakukan ruku', dan dengan itu, kita melanjutkan shalat ke tahapan berikutnya.

8. Sujud

Rukun yang selanjutnya sujud. Gerakan sujud dilakukan dengan meletakkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung jari kaki di atas tanah. Sujud dilakukan dengan penuh khusyu' dan berulang sebanyak dua kali (Sujud pertama dan kedua)

9. Bangkit dari Sujud

Bangkit dari sujud (sujud ke sujud) merupakan gerakan dalam shalat yang dilakukan setelah selesai melakukan sujud pertama. Setelah selesai sujud pertama, langkah-langkah untuk bangkit dari sujud adalah sebagai berikut:

  1. Dari posisi sujud, angkat kepala dari lantai dengan menyentuhkan dahi ke tanah sejenak.
  2. Kemudian, angkat kedua tangan dari lantai dan posisikan kembali ke posisi duduk dengan telapak tangan di atas paha atau lutut.
  3. Kaki kanan ditarik ke atas dengan jari-jari kaki menapak pada lantai, sementara kaki kiri tetap dilipat di bawah panggul.
  4. Tumpukan tangan kembali di atas paha atau lutut, dan posisi tubuh adalah duduk tawarruk.

Setelah itu, langkah selanjutnya adalah melakukan sujud kedua. Untuk melakukannya, angkat tangan dan meletakkannya di lantai sejajar dengan bahu. Lalu, turunkan kepala dan badan secara perlahan hingga menyentuhkan dahi, hidung, kedua tangan, kedua lutut, dan ujung jari kaki pada lantai.

10. Duduk diantara dua sujud

Rukun shalat yang selanjutnya adalah duduk sejenak di antara dua sujud. Dalam posisi ini, kedua kaki dilipat, tangan diletakkan di atas paha dan jari-jari direnggangkan.

11. Tuma'ninah

Thuma'ninah atau berhenti sejenak adalah istilah yang digunakan dalam shalat untuk menggambarkan keadaan ketenangan, ketentraman, dan ketenangan jiwa yang harus ada dalam pelaksanaan setiap gerakan shalat. Ini berarti menjaga keadaan hati yang tenang dan fokus saat berdiri, ruku', sujud, dan posisi-posisi lainnya dalam shalat.

12. Membaca Tasyahud Akhir

Rukun kedua belas adalah membaca tasyahud akhir setelah duduk di antara dua sujud. Tasyahud akhir meliputi salam kepada Rasulullah dan doa. Adapun bacaan tasyahud akhir yang dimaksudkan adalah:

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله. اَلَّلهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمّدْ وعلى آلِ  عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّد كَمَا صَلَّبْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلعَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى عَلَي سَيِّدِنَا آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد. اَلْلَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ القَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ المَسِيْحِ الدَجَّالِ.

"Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibatul lillaah, Assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh, Assalaamu’alainaa wa’alaa ‘ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, Waasyhadu anna Muhammadar rasuulullaah. Allahhumma shalli ‘alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad, kamaa shallaita 'alaa Ibraahim, wa 'alaa aali Ibraahim. Wabaarik ‘alaa Muhammad, wa 'alaa aali Muhammad, kamaa baarakta 'alaa Ibraahim, wa 'alaa aali Ibraahim. Fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid."

13. Salam

Rukun ini adalah mengucapkan salam dengan cara menggerakkan kepala atau tangan ke kanan dan kiri sambil mengucapkan "Assalamu 'Alaikum warahmatullahi wa barakatuh". Salam dilakukan sebagai penanda akhir dari shalat.


Sumber: Al-‘Allâmah ‘Abdullâh bin ‘Abdul ‘Azîz Jibrîn oleh Abu Salma al-Atsari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar